Penjelasan Tanda Baca Aksara Jawa
Lingsa
Lingsa
atau bisa disebut pada lingsa (ꦥꦢ ꦭꦶꦁꦱ) adalah ganti tanda koma dalam penulisan aksara Jawa. Tanda baca pada
lingsa berlawanan dengan Pada lungsi (titik).
Wujud
tanda pada lingsa berupa tanda centang yang menghadap ke atas, sedikit condong
kiri.
Pada
lingsa yaiku tegese kanggo gantine tandha koma, dadi gunane kanggo mandheg
sedhela.
Selain
sebagai tanda koma, pada lungsi juga mempunyai beberapa fungsi lain yaitu:
untuk
mengapit angka Jawa, karena
banyaknya angka yang mirip huruf.
dipakai
untuk mengeja aksara latin.
juga
dipakai untuk penyingkatan kata, seperti Raden Mas menjadi R.M, maka R.M
ditulis dengan pemisah pada lingsa.
Ada
dua paugeran atau aturan dalam penulisan pada lingsa untuk kalimat biasa.
Pertama,
pada lungsi tidak ditulis setelah kata yang berujung sandhangan pangkon.
Pada lungsi akan menjadi titik apabila tetap ditulis setelah pangkon.
Lungsi
Lungsi
merupakan tanda baca titik dalam aksara Jawa. Gunanya sebagai penanda akhir
kalimat.
Pada
lungsi artine yaiku tandha kanggo mungkasi ukara. Pada lungsi padha karo tanda
titik ing basa Indonesia. Pada lungsi ing panulisan aksara Jawa digunakake
kanggo mungkasi layang, tembang, cerkak lan liya liyane.
Penulisan
pada lungsi sama dengan pada lingsa, hanya saja dirangkap dua.
Pada
lungsi diletakkan diakhir kalimat setelah sandhangan pangkon. Contoh penggunaan
pada lungsi pada kalimat (ukara) ditunjukkan dalam gambar berikut.
Contoh penulisan tanda baca pada lingsa pada lungsi dapat dilihat dibawah ini.
Adeg- Adeg
adeg adeg adalah tanda yang digunakan untuk
mengawali sebuah paragraf baru.
Pada
adeg adeg nalika nulis aksara Jawa gunane kanggo miwiti ukara paragraf.
Sesuai namanya penulisan adeg adeg disimbolkan dengan tanda adeg yang diulang dua kali.
Sebagaimana tanda sebuah alenia, pada adeg adeg diletakkan di depan paragraf.
Contoh penulisan adeg-adeg
Pada Pangkat
Pada
pangkat pada aksara Jawa berguna sebagaimana titik dua. Pada pangkat dapat
digunakan dalam penulisan Angka Jawa.
Komentar
Posting Komentar